NASKAH KHOTBAH
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt.atas segala karunia, hidayah dan kenikmatan yang tak terhingga yang telah di anugerahkan kepada kita semua.Sehingga kita dapat berkumpul dalamkeadaaan sehat wal afiat tanpa ada halangan suatu apapun.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah swt dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
read more
Di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan suatu fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah realita banyaknya orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat agama Islam yang dianutnya, bahkan tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh dari nilai-nilai Islam itu sendiri.
Di antaranya adalah banyaknya kaum muslimin di masa sekarang yang mulai
meremehkan dan menyia-nyiakan shalat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang
berani meninggalkannya dengan sengaja dan terang-terangan. Padahal dalam Agama
Islam, shalat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah
lainnya. Keistimewaan tersebut tergambar dengan peristiwa isra’ dan mi’raj dimana Rasullah saw
menerima wahyu perintah salat. Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha, Allah
saw berbicara
langsung kepada Rasulullah saw.
Yang demikian itu menunjukkan bahwa betapa agung kedudukan ibadah salat dalam
Islam, karena ia adalah tiang agama, di mana agama ini tidak akan tegak kecuali
dengannya. Salat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan
tauhid. Salat juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat
kelak, Di samping itu, salat adalah wasiat terakhir Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
kepada umatnya.
Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam agama Islam
yang kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang
yang meninggalkan shalat. Adapun di dalam Sunah disebutkan bahwa orang yang
meninggalkan salat diancam akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan
Ubay bin Khalaf di saqar atau neraka.
Seluruh ulama umat Islam sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat
karena mengingkari kewajibannya adalah kafir. Namun kemudian mereka berbeda
pendapat tentang orang yang meninggalkan shalat tanpa mengingkari kewajibannya.
Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ia telah kafir dan keluar dari
Islam. Sementara yang lain menyatakan bahwa hukumnya masih berada di bawah
kesyirikan dan kekafiran.
Para ulama juga
berbeda pendapat tentang hukuman yang layak bagi orang yang meninggalkan salat.
Sebagian mereka berpendapat bahwa hukumannya adalah didera dan dipenjara, sedangkan
yang lain mengatakan bahwa ia harus dibunuh sebagai hukum had baginya, bukan
karena murtad.
Akan tetapi, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang
hukum dan hukuman bagi orang yang meninggalkan salat dengan sengaja, hendaknya
seorang muslim merasa takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh para ulama
dengan sebab meninggalkan salat. Meski seharusnya sudah cukup bagi kita untuk
merasa takut jikalau meninggalkan salat dikarenakan ancaman yang begitu keras
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
maupun dari Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam. Sehingga Ibnu Qayyim berkata, “Orang yang
meninggakan salat telah berbuat dosa besar daripada berzina, mencuri, dan minum
khamar. Orang yang meninggalkan salat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan
Allah di dunia dan di Akhirat’'
Salat adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan dan
minum sebagai kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia tidak makan, maka
badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan
penopang kesehatan badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi,
sebagaimana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhan hati kita harus
dipenuhi dengan banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan di antaranya adalah
dengna mengerjakan salat.
Perhatikanlah orang-orang yang tidak salat! Hidupnya tidak
mengalami ketenangan, meskipun secara lahiriyah hidupnya kaya raya dan
mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka sama sekali tidak mengalami
ketenangan dan tidak juga kenyamanan. Berbeda dengan orang yang salat, ia
merasa tenang dan bahagia. Melaksanakan salat dapat menenangkan hati, karena di
dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan itu mebawa kepada
ketenangan batin, sebagaimana Firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Jiwa orang yang melakukan
salat akan mengalami ketenangan dan akan mendapatkan thuma’ninah dalam hidup.
Berbeda dengan orang yang enggan salat. Hidupnya mengalami was-was, tidak
tentang, ketakutan, dan selalu diganggu oleh setan.Tunaikanlah salat karena ajal begitu dekat. Laksanakanlah perintah-Nya selagi amal masih dicatat. Segeralah bertaubat sebelum pintu-Nya tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat demi meraih surga-Nya yang penuh dengan nikmat.
Jika meninggalkan salat memang perkara yang boleh disepelekan atau
ditolerir, niscaya orang yang sedang sakit tidak akan diperintahkan untuk
mengerjakannya. Logika manakah yang membenarkan diperbolehkannya meninggalkan
salat bagi orang yang sehat, sementara orang yang sakit saja diwajibkan untuk
mengerjakannya? Ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan salat cenderung
menuruti hawa nafsunya, mengikuti keinginan syahwat, serta mengabaikan jalan
yang lurus dan sesuai dengan logika akal manusia.
Bagaimana pun keadaan
yang kita alami, maka salat wajib kita lakukan. Baik ketika sehat ataupun
sedang sakit, dalam keadaan safar maupun bermukim. Salat wajib yang lima waktu
harus tetap dikerjakan, bagaimana pun kondisi kita.Oleh sebab itu, dalam khutbah yang singkat ini khatib ingin menasihati khatib pribadi dan jamaah sekalian janganlah sekali-kali kita meremehkan shalat apalagi meninggalkannya. Jadilah kita termasuk hamba-hamba Alah yang selalu menjaga salat, karena kita tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia kita, namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini. Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa. Tiba-tiba saat ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian), maka ia pun kemudian mencari bekal, hanya saja yang ia dapati cuma tanah yang menghimpitnya, sementara ia tidak mendapatkan orang yang dapat menyelematkannya atau menolongya.Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan salat yang lima waktu dan melaksanakan kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah menjadikan hari-hari kita penuh dengan amal saleh yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah pada segala urusan kita dan memberikan petunjuk kepada kita semua dalam menapaki jalan-Nya yang lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta orang-orang yang saleh, bukan, jalan orang-orang tersesat.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Pokok pokok pikiran
·
fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah
realita banyaknya orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami
hakikat agama Islam yang dianutnya, bahkan tingkah laku keseharian mereka
sangatlah jauh dari nilai-nilai Islam itu sendiri.
·
Di antaranya adalah banyaknya kaum muslimin di masa sekarang yang
mulai meremehkan dan menyia-nyiakan shalat, bahkan tidak sedikit dari mereka
yang berani meninggalkannya dengan sengaja.
·
Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang
yang meninggalkan shalat.
·
Orang
yang meninggalkan shalat adalah orang kafir.
·
Hendaknya seorang muslim merasa takut apabila keislamannya
diperdebatkan oleh para ulama dengan sebab meninggalkan salat.
·
Shalat
adalah kebutuhan rohani.
·
Orang yang salat, ia merasa tenang dan bahagia. Melaksanakan salat
dapat menenangkan hati, karena di dalam salat mengandung dzikrullah (mengingat
Allah) dan itu mebawa kepada ketenangan batin.
·
Shalat
diwajibkan bagi setiap muslim tanpa terkecuali,bahkan orang sakit harus tetap
melaksanakan shalat.
·
Kerjakanlah
shalat sebelum terlambat agar tidak menyesal di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar